Kamis, 17 Oktober 2013

Karakteristik dan Morfologi Daun Tembakau Oriental

Tembakau Oriental merupakan tembakau yang mempunyai ciri aroma yang khas dibandingkan dengan tembakau lain yang dikembangkan di seluruh dunia. Tembakau Oriental disebut juga sebagai tembakau aromatik karena memiliki aroma khas yaitu harum, gurih dan manis. Pada rokok kretek, tembakau oriental mempunyai peranan penting sebagai bahan racikan rokok kretek karena rokok kretek memiliki karakter "Oriental Nutts" dengan aroma kuat dan menonjol. Berbeda dengan dengan rokok putih yang memiliki karakter "Burley Nutts" yang tidak memiliki aroma khas oriental seperti pada rokok kretek.

Menurut Akehurst (1983), tembakau Oriental sangat cocok ditanam ditanah berpasir sampai liat berkapur dan kandungan bahan organiknya rendah. Pada awal pertumbuhan, tembakau oriental memerlukan cukup hujan dan pada fase selanjutnya memerlukan iklim kering dengan cahaya matahari penuh. Tembakau Oriental memiliki mutu yang bagus apabila ukuran daunnya kecil. Oleh sebab itu, tembakau oriental sangat cocok dibudidayakan pada lahan kritis yang kandungan unsur hara tanah sedikit.
 
Trade Origin Tembakau Oriental : Bulgaria, Greece, Kirgizstan, Lebanon, Macedonia, Serbia, Turkey.
 
Dilihat dari karakter dan morfologi daunnya, tembakau Oriental dapat dibedakan menjadi :
1. Izmir
Varietas Izmir merupakan tembakau yang sangat aromatis dan menjadi standar mutu tembakau oriental klasik di Turki. Karakter Izmir memiliki ukuran daun yang paling kecil dibandingkan dengan varietas oriental lainnya.

2. Basma

 

3. Xanthi Yaka


 4. Samsun


5. Prilep


6. East Tobacco



7. Kurumovgrad

8. Dubek


 

Rabu, 09 Oktober 2013

Dry Ice Expanded Tobacco ( DIET )

Salah satu teknologi dalam dunia tembakau adalah Dry Ice Expanded Tobacco ( DIET ). Proses tembakau DIET ini sebenarnya sudah lama dikenal di manca negara namun untuk produksi dalam negeri Indonesia masih sedikit sekali yang menggunakan teknologi DIET ini. Secara sederhana, cara kerja teknologi Dry Ice Expanded Tobacco ( DIET ) adalah dengan menyemprotkan selubung CO2 pada daun tembakau untuk kemudian diberikan tekanan dan suhu yang tinggi sehingga memaksa volume sel daun tembakau mengembang hingga dua kali lipat.

Proses pengolahan tembakau menggunakan teknologi DIET ini merupakan teknologi yang ramah lingkungan karena menggunakan karbondioksida cair ( CO2 liquid ) dan gas (CO2 gaseous) dan hasil buangan dari proses DIET dapat dinetralisir sehingga dapat digunakan kembali untuk proses DIET tembakau selanjutnya.

Manfaat dan tujuan dari Dry Ice Expanded Tobacco ( DIET ) adalah :
  1. Mengurangi kepadatan lamina tembakau (extra filling power) pada rokok.
  2. Menurunkan berat atau volume tembakau dalam rokok.
  3. Efektif mengurangi kandungan Tar dalam lamina tembakau.
  4. Meningkatkan kualitas merokok (smooking quality) dengan karakteristik airflow yang lebih baik.
  5. Dapat menurunkan kadar nikotin dalam rokok.
Proses pembuatan DIET tembakau meliputi 4 tahapan utama :
  1. Infeed System
  2. Cold End System
  3. Hot End System
  4. Reordering

Kamis, 03 Oktober 2013

Klasifikasi Rokok


Rokok yang beredar di pasaran Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Perbedaan tersebut didasarkan atas proses pembuatan rokok, bahan baku atau isi rokok, bahan pembungkus rokok dan penggunaan filter rokok.

Rokok berdasarkan bahan pembungkusnya dibedakan menjadi :
  1. Klobot    : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
  2. Kawung  : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
  3. Cerutu    : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
  4. Sigaret    : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi dibedakan menjadi :
  1. Rokok Putih       : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi flavor (saos) untuk mendapatkan rasa dan aroma yang tertentu. 
  2. Rokok Kretek    : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi flavor (saos) untuk mendapatkan rasa dan aroma yang tertentu. 
  3. Rokok Klembak : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh dan kemenyan yang diberi flavor (saos) untuk mendapatkan rasa dan aroma yang tertentu.
Rokok berdasarkan proses pembuatannya dibedakan menjadi :
  1. Sigaret Kretek Tangan (SKT) yaitu rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan manusia dan alat bantu sederhana. Biasanya rokok yang dihasilkan mempunyai diameter berbeda pada pangkal dan ujung rokok. Hal ini yang menjadikan ciri khas dari SKT.
  2. Sigaret Kretek Mesin (SKM) yaitu rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Bahan baku isi rokok dimasukkan dalam mesin pembuat rokok kemudian keluar dari mesin tersebut sudah menjadi rokok batangan. Berbeda dengan SKT, biasanya rokok yang dihasilkan oleh SKM mempunyai diameter yang sama dari pangkal sampai ujung rokok. 
Berdasarkan kandungan flavour-nya, Sigaret Kretek Mesin (SKM) dapat digolongkan menjadi :
  • SKM Full Flavor (SKM FF) yaitu rokok yang proses pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas berupa flavor (saos) berbahan alkohol (alcohol based). Contoh : Djarum Super, Gudang Garam International dan lain-lain.
  • SKM Light Mild (SKM LM) yaitu rokok yang proses pembuatannya menggunakan bahan baku dengan kandungan tar dan nikotin-nya rendah. Contoh : A Mild, U Mild, Clas Mild, Surya Slim, LA Light dan lain-lain.
 Rokok berdasarkan kultur budaya dibedakan menjadi :
  1. Bidis yaitu tembakau yang digulung menggunakan daun temburni kering dan diikat dengan benang. Biasa ditemukan di Asia Tenggara dan India.
  2. Cigar yaitu rokok yang terbuat dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau. Biasa ditemukan di Havana, Kuba.
  3. Kretek yaitu rokok yang terbuat dari campuran tembakau dan cengkeh. Rokok jenis ini hanya ditemukan di Indonesia dan kretek merupakan rokok ciri khas Indonesia.
  4. Susur yaitu tembakau yang langsung dimasukkan mulut dan dikunyah, kemudian diletakkan antara pipi dan gusi. Biasa ditemukan di Asia Tenggara dan India.
  5. Shisha yaitu rokok yang terbuat dari tembakau yang diberi flavor (saos) berupa ekstrak buah-buahan sehingga beraroma buah-buahan dan disedot menggunakan pipa dari tabung. Biasa ditemukan di Afrika Utara, Timur Tengah dan Asia termasuk Indonesia.
Rokok berdasarkan penggunaan filter, dibedakan menjadi :
  1. Rokok Filter (RF)            : rokok yang bagian pangkalnya terdapat gabus.
  2. Rokok Non Filter (RNF) : rokok yang bagian pangkalnya tidak terdapat gabus. 

Selasa, 01 Oktober 2013

Metode Expanded Stem Tembakau

Sektor tembakau telah ditetapkan Pemerintah sebagai salah satu dari 10 industri prioritas di Indonesia. Hal ini mencerminkan bahwa dengan pengembangan di sektor tembakau dapat meningkatkan daya serap tenaga kerja dan kontribusi industri terhadap pendapatan negara.

Tembakau adalah salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dimana tembakau merupakan bahan baku utama dalam pembuatan rokok. Semua bagian dari tanaman tembakau dapat dimanfaatkan dalam industri rokok, sebagai contoh adalah daun tembakau terdiri dari lamina daun dan stem (tulang daun). Tembakau yang dipanen dari petani akan diolah di pabrik pengolahan tembakau dimana akan dipisahkan antara lamina dan stem dari daun tembakau tersebut. Lamina (proses pengolahan tembakau dapat dibaca disini) dan stem dari tembakau akan dikemas dan diolah lagi di Primary Processing.

Teknik Expanded dalam tembakau dapat digolongkan menjadi 2 macam :
Tembakau yang di-expand melalui proses DIET ini berupa Lamina atau Small Lamina tembakau.
Bagian tembakau yang dapat di-expand dengan metode ini adalah Stem dari tembakau. Stem yang paling bagus digunakan untuk CRES adalah stem FC Virginia.

Fungsi Expand tembakau adalah : 
1. Meningkatkan volume tembakau pada saat dikeringkan tidak menyusut dan bahkan bertambah 2 - 3 kali dari awal sebelum di-expand.
2. Hasil dari proses expand dapat digunakan sebagai filling power atau pengisi dari sebatang rokok sehingga lebih hemat dalam pemakaian tembakau dalam sebatang rokok.

Berikut ini tahapan pada proses Expanded Stem tembakau :
1. Blending
 Proses blending adalah mencampur stem tembakau dengan komposisi tertentu agar kualitas produk sesuai dengan yang diinginkan. Proses mencampur tembakau yang baik adalah menggunakan blending table sehingga tembakau bisa tercampur dengan baik. Selain itu, pada blending area bisa ditempatkan orang  (tenaga picker) untuk mengambil NTRM atau tembakau off blend (tembakau yang tidak sesuai dengan komposisi blend yang diinginkan).
2. Conditoning
Dalam proses ini tembakau dari blending dilewatkan pada mesin Conditioning Cylinder untuk dikondisikan dengan mengatur kadar air dan temperatur dari stem tembakau. Pengaturan kelembaban dan temperature tembakau dilakukan dengan menyemprotkan steam secara langsung atau tak langsung ke tembakau yang masuk Conditioning Cylinder dan bersamaan dengan itu juga ditambahkan air untuk memberikan kelembaban pada stem tembakau.

3. Silo
Stem dari conditioning cylinder akan disimpan sementara dalam SILO agar kandungan air dapat terserap masuk kedalam inti stem sehingga stem menjadi lunak dan lembut seperti gabus. Biasanya membutuhkan waktu selama 2 jam tergantung kondisi kelunakan stem dan karakter stem.
4. NTRM Detection
 Dalam proses ini stem tembakau dilewatkan pada Metal Detector agar bahan logam yang merusak mesin dapat dihindari. Selain itu dapat juga ditambahkan Airlift system atau Optical system agar dapat memisahkan NTRM (Non Tobacco Related Material) seperti batu, kertas, tali dan lain-lain.

5. Cutting 
Cutting adalah proses paling kritikal dari proses expanded stem karena kualitas hasil potong akan secara langsung mempengaruhi karakteristik produk akhir. Mekanisme proses cutting menggunakan drum pisau yang berputar dengan kecepatan tertentu yang memiliki korelasi dengan kecepatan feeding material cutting.. Kualitas hasil potong dapat dipertahankan dengan melakukan perawatan dan penggantian spare part mesin cutting secara berkala. Kebersihan dan perawatan harian mesin juga tidak kalah penting dalam menunjang proses. Biasanya pabrik rokok memiliki lebih dari 1 mesin cutter untuk back up.

6. Expanding ( Expansion )
Dalam proses ini stem tembakau hasil cutting akan diekspansi. Mekanisme proses ekspansi ini adalah menggunakan udara bertekanan tinggi ditambah dengan steam uap panas sehingga stem hasil cuting akan lebih mengembang 2-3 kali lipat. Keberhasilan expansi ini sangat dipengaruhi dari ketebalan stem hasil cutting dan karakter stem itu sendiri.

7. Drying
Setelah melalui proses expanding, kadar air (moisture content) stem masih sangat tinggi hingga mencapai 25-30% sehingga perlu dikeringkan. Proses pengeringan menggunakan mesin Rotary Dryer yang berupa silinder seperti conditioning.

8. Flavouring
Dalam proses ini stem yang telah dikeringkan keluar dari dryer diberi Flavour. Larutan flavour berbahan dasar Alcohol ( Alcohol based ). Flavour di semprotkan pada tembakau di dalam mesin Flavour Cylinder. Dengan menggunakan Automatic flavour system proses penyemprotan dilakukan dengan hasil yang sangat homogen. Dosis dari Flavour dengan Tobacco harus konstan dan merata agar stabilitas rasa produk rokok selalu terjaga.

9. Packing
Dalam proses ini expanded stem yang sudah diberi flavour dikemas menggunakan box C48 untuk pemasaran langsung ke customer atau masuk ke Big SILO untuk menunggu proses selanjutnya dalam pembuatan rokok.

Semoga bermanfaat