Selasa, 01 Oktober 2013

Metode Expanded Stem Tembakau

Sektor tembakau telah ditetapkan Pemerintah sebagai salah satu dari 10 industri prioritas di Indonesia. Hal ini mencerminkan bahwa dengan pengembangan di sektor tembakau dapat meningkatkan daya serap tenaga kerja dan kontribusi industri terhadap pendapatan negara.

Tembakau adalah salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dimana tembakau merupakan bahan baku utama dalam pembuatan rokok. Semua bagian dari tanaman tembakau dapat dimanfaatkan dalam industri rokok, sebagai contoh adalah daun tembakau terdiri dari lamina daun dan stem (tulang daun). Tembakau yang dipanen dari petani akan diolah di pabrik pengolahan tembakau dimana akan dipisahkan antara lamina dan stem dari daun tembakau tersebut. Lamina (proses pengolahan tembakau dapat dibaca disini) dan stem dari tembakau akan dikemas dan diolah lagi di Primary Processing.

Teknik Expanded dalam tembakau dapat digolongkan menjadi 2 macam :
Tembakau yang di-expand melalui proses DIET ini berupa Lamina atau Small Lamina tembakau.
Bagian tembakau yang dapat di-expand dengan metode ini adalah Stem dari tembakau. Stem yang paling bagus digunakan untuk CRES adalah stem FC Virginia.

Fungsi Expand tembakau adalah : 
1. Meningkatkan volume tembakau pada saat dikeringkan tidak menyusut dan bahkan bertambah 2 - 3 kali dari awal sebelum di-expand.
2. Hasil dari proses expand dapat digunakan sebagai filling power atau pengisi dari sebatang rokok sehingga lebih hemat dalam pemakaian tembakau dalam sebatang rokok.

Berikut ini tahapan pada proses Expanded Stem tembakau :
1. Blending
 Proses blending adalah mencampur stem tembakau dengan komposisi tertentu agar kualitas produk sesuai dengan yang diinginkan. Proses mencampur tembakau yang baik adalah menggunakan blending table sehingga tembakau bisa tercampur dengan baik. Selain itu, pada blending area bisa ditempatkan orang  (tenaga picker) untuk mengambil NTRM atau tembakau off blend (tembakau yang tidak sesuai dengan komposisi blend yang diinginkan).
2. Conditoning
Dalam proses ini tembakau dari blending dilewatkan pada mesin Conditioning Cylinder untuk dikondisikan dengan mengatur kadar air dan temperatur dari stem tembakau. Pengaturan kelembaban dan temperature tembakau dilakukan dengan menyemprotkan steam secara langsung atau tak langsung ke tembakau yang masuk Conditioning Cylinder dan bersamaan dengan itu juga ditambahkan air untuk memberikan kelembaban pada stem tembakau.

3. Silo
Stem dari conditioning cylinder akan disimpan sementara dalam SILO agar kandungan air dapat terserap masuk kedalam inti stem sehingga stem menjadi lunak dan lembut seperti gabus. Biasanya membutuhkan waktu selama 2 jam tergantung kondisi kelunakan stem dan karakter stem.
4. NTRM Detection
 Dalam proses ini stem tembakau dilewatkan pada Metal Detector agar bahan logam yang merusak mesin dapat dihindari. Selain itu dapat juga ditambahkan Airlift system atau Optical system agar dapat memisahkan NTRM (Non Tobacco Related Material) seperti batu, kertas, tali dan lain-lain.

5. Cutting 
Cutting adalah proses paling kritikal dari proses expanded stem karena kualitas hasil potong akan secara langsung mempengaruhi karakteristik produk akhir. Mekanisme proses cutting menggunakan drum pisau yang berputar dengan kecepatan tertentu yang memiliki korelasi dengan kecepatan feeding material cutting.. Kualitas hasil potong dapat dipertahankan dengan melakukan perawatan dan penggantian spare part mesin cutting secara berkala. Kebersihan dan perawatan harian mesin juga tidak kalah penting dalam menunjang proses. Biasanya pabrik rokok memiliki lebih dari 1 mesin cutter untuk back up.

6. Expanding ( Expansion )
Dalam proses ini stem tembakau hasil cutting akan diekspansi. Mekanisme proses ekspansi ini adalah menggunakan udara bertekanan tinggi ditambah dengan steam uap panas sehingga stem hasil cuting akan lebih mengembang 2-3 kali lipat. Keberhasilan expansi ini sangat dipengaruhi dari ketebalan stem hasil cutting dan karakter stem itu sendiri.

7. Drying
Setelah melalui proses expanding, kadar air (moisture content) stem masih sangat tinggi hingga mencapai 25-30% sehingga perlu dikeringkan. Proses pengeringan menggunakan mesin Rotary Dryer yang berupa silinder seperti conditioning.

8. Flavouring
Dalam proses ini stem yang telah dikeringkan keluar dari dryer diberi Flavour. Larutan flavour berbahan dasar Alcohol ( Alcohol based ). Flavour di semprotkan pada tembakau di dalam mesin Flavour Cylinder. Dengan menggunakan Automatic flavour system proses penyemprotan dilakukan dengan hasil yang sangat homogen. Dosis dari Flavour dengan Tobacco harus konstan dan merata agar stabilitas rasa produk rokok selalu terjaga.

9. Packing
Dalam proses ini expanded stem yang sudah diberi flavour dikemas menggunakan box C48 untuk pemasaran langsung ke customer atau masuk ke Big SILO untuk menunggu proses selanjutnya dalam pembuatan rokok.

Semoga bermanfaat

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Mantap boss. Amat berguna, hanya tinggal disesuaikan dengan kategori home industrial grade