IV.
Pemeliharaan
1.
Pemupukan I
Gunakan: pupuk starter ZA atau KNO3 (pupuk dengan kandungan N tinggi)
-
Dosis 5 gr/tanaman
-
Gunakan gelas ukuran
-
Larutan disiramkan dekat
tanaman
2.
Pemupukan II
Menempatkan pupuk dekat akar
-
Dosis
-
Letakkan diantara dua tanaman
-
Gunakan cangkul
3.
Pengendalian hama dan penyakit
a. Routine I
-
Menggunakan pestisida sesuai
dosis
-
Merata pada seluruh bagian
tanaman
b. Routine II
-
Bila ada gejala serangan hama
atau penyakit segera lakukan pengendalian.
c. Routine lanjutan
-
Dilakukan apabila serangan
telah mencapai ambang populasi, dalam hal ini jenis dan intensitas serangan.
4. Pengairan
a. Memasukkan air dalam areal pertanaman setelah stress periode.
- Setinggi ¾ guludan, setelah selesai segera buang air hingga tuntas
b. Memasukkan air dalam areal pertanaman
- Setinggi ½ guludan, air segera dibuang dengan asumsi serapan air
mencapai ¾ guludan
c. Pengairan lanjutan
5. Gebuh
a. Gebuh I
- Gebuh dalam guludan, sisi kanan & kiri hingga diperoleh tanah
yang gembur disekitar tanaman
- Buka lapisan padat pada parit, dan angkat ke atas guludan
- Hasil guludan akan membentuk huruf V antar gulud (untuk single row)
b. Gebuh II
- Intinya untuk membersihkan gulma & menggemburkan tanah
c. Gebuh III
- Intinya untuk memberihkan gulma & menggemburkan tanah serta
menghilangkan lapisan tanah yang keras
6.
Topping dan Succering
Yaitu: membuang ujung tanaman & memberikan zat penghambat tumbuhnya
suli
- Jumlah daun antara 18 – 22 lembar
- Untuk tanaman yang seragam cukup 2x ulangan
- Setelah 1 minggu setelah topping segera berikan zat penghambat suli
± 12 ml/L
- Pemberian dengan aplikator, terutama pada 3 titik ketiak daun paling
atas
- Bila masih banyak suli yang keluar lakukan ulangan
V.
Panen
Pemetikan
a. Petik daun bawah
- 2 – 3 lembar daun bawah dibiarkan kering lahan
- Petik 2 – 3 lembar daun diatas yang dijadikan kering lahan
- Daun hijau tua agak kuning
b. Petik daun tengah
- Petik 2 – 3 lembar daun
- Daun kekuking-kuningan
- Gulung dengan goni
c. Petik daun dada
- Petik 3 – 4 lembar daun
- Daun kekuking-kuningan
- Gulung dengan goni
d. Petik daun atas
- Petik 3 – 4 lembar daun
- Daun kekuning-kuningan
- Gulung dengan karung goni
VI.
Pasca Panen
1.
Sortasi
Yaitu : memisahkan daun tembakau berdasarkan warna
- Pilah antara daun hijau kekuningan dengan daun yang kuning (masak)
2.
Pemeraman
Yaitu memeram daun tembakau sampai warna dau sesuai dengan yang diinginkan
(hijau kekuningan atau kuning)
- Meletakkan daun berdiri berjajar
-
Menata daun sedemikian
rupa kemudian dilipat & ditaruh di widik ±
20 – 25 kg/widik
3.
Peret / buang gagang
Yaitu membuang sebagian gagang daun tembakau
- Membuang 2/3 gagang, untuk rajang halus
- Membuang 1/3 gagang, untuk rajang kasar
- Timbang hasil peretan (daun lamina)
4. Rajang
Yaitu merajang daun tembakau sesuai ukuran yang diinginkan, dalam hal ini
rajang kasar atau rajang halus
- Ukuran hasil rajang ± 1 – 2 ml untuk rajang halus
- Ukuran hasil rajang ± 3 – 4 ml untuk rajang kasar
- Kapasitas rajang berkisar antara 30 kg perjam tiap orang rajang
5.
Ret ret
Yaitu meletakan hasil rajang diatas widik sedemikian rupa hingga rata
- Kapasitas widik ± 4 kg
6.
Jemur
- Jemur hasil ret-ret, pembalikan pada jam 12 siang
- Sore hari, rangkap jemuran 3 – 4 widik jadi 1
- Mengeringkan gagang yang mungkin belum kering
7.
Pelemasan
Yaitu melemaskan tembakau kering hasil rajang sehingga tidak hancur waktu
digulung
- Pelemasan dilakukan malam hari (banyak embun)
- Setelah lemas lakukan penggulungan
8.
Pengebalan
Yaitu mengebal hasil pelemasan (pengemasan)
- Gulungan hasil pelemasan kita pisahkan berdasarkan warna
- Lakukan penimbangan sehingga tiap bal beratnya rata-rata sama
- Ukuran hasil pengebalan :
-
Panjang : ± 90 cm
-
Lebar : ± 60 cm
-
Tebal : ± 50
-
Berat : 40 – 50 kg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar