Sektor tembakau telah ditetapkan Pemerintah sebagai salah satu dari 10 industri prioritas di Indonesia. Hal ini mencerminkan bahwa dengan pengembangan di sektor tembakau dapat meningkatkan daya serap tenaga kerja dan kontribusi industri terhadap pendapatan negara.
Tembakau adalah salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang
tinggi dimana tembakau merupakan bahan baku utama dalam pembuatan rokok. Semua bagian dari tanaman tembakau dapat dimanfaatkan dalam industri rokok, sebagai contoh adalah daun tembakau terdiri dari lamina daun dan stem (tulang daun). Tembakau yang dipanen dari petani akan diolah di pabrik pengolahan tembakau dimana akan dipisahkan antara lamina dan stem dari daun tembakau tersebut. Lamina (proses pengolahan tembakau dapat dibaca
disini) dan stem dari tembakau akan dikemas dan diolah lagi di Primary Processing.
Teknik Expanded dalam tembakau dapat digolongkan menjadi 2 macam :
Tembakau yang di-expand melalui proses DIET ini berupa Lamina atau Small Lamina tembakau.
Bagian tembakau yang dapat di-expand dengan metode ini adalah Stem dari tembakau. Stem yang paling bagus digunakan untuk CRES adalah stem FC Virginia.
Fungsi Expand tembakau adalah :
1. Meningkatkan volume tembakau pada saat dikeringkan tidak menyusut dan bahkan bertambah 2 - 3 kali dari awal sebelum di-expand.
2. Hasil dari proses expand dapat digunakan sebagai filling power atau pengisi dari sebatang rokok sehingga lebih hemat dalam pemakaian tembakau dalam sebatang rokok.
Berikut ini tahapan pada proses Expanded Stem tembakau :
1. Blending
Proses blending adalah mencampur stem tembakau dengan komposisi tertentu agar kualitas produk sesuai dengan yang diinginkan. Proses mencampur tembakau yang baik adalah menggunakan blending table sehingga tembakau bisa tercampur dengan baik. Selain itu, pada blending area bisa ditempatkan orang (tenaga picker) untuk mengambil NTRM atau tembakau off blend (tembakau yang tidak sesuai dengan komposisi blend yang diinginkan).
2. Conditoning
Dalam proses ini tembakau dari blending dilewatkan pada mesin
Conditioning Cylinder untuk dikondisikan dengan mengatur kadar air dan temperatur dari stem tembakau. Pengaturan kelembaban dan temperature tembakau dilakukan dengan
menyemprotkan steam secara langsung atau tak langsung ke tembakau yang
masuk
Conditioning Cylinder dan bersamaan dengan itu juga ditambahkan air
untuk memberikan kelembaban pada stem tembakau.
3. Silo
Stem dari conditioning cylinder akan disimpan sementara dalam SILO agar kandungan air dapat terserap masuk kedalam inti stem sehingga stem menjadi lunak dan lembut seperti gabus. Biasanya membutuhkan waktu selama 2 jam tergantung kondisi kelunakan stem dan karakter stem.
4. NTRM Detection
Dalam proses ini stem tembakau dilewatkan pada
Metal Detector agar bahan logam yang merusak mesin dapat dihindari. Selain itu dapat juga ditambahkan
Airlift system atau
Optical system agar dapat memisahkan NTRM (
Non Tobacco Related Material) seperti batu, kertas, tali dan lain-lain.
5. Cutting
Cutting adalah proses paling kritikal dari proses
expanded stem karena kualitas hasil potong akan secara langsung mempengaruhi karakteristik produk akhir. Mekanisme proses cutting menggunakan drum pisau yang berputar dengan
kecepatan tertentu yang memiliki korelasi dengan kecepatan feeding
material cutting.. Kualitas hasil potong dapat dipertahankan dengan
melakukan perawatan dan penggantian
spare part mesin cutting secara
berkala. Kebersihan dan perawatan harian mesin juga tidak kalah penting
dalam menunjang proses. Biasanya pabrik rokok memiliki lebih dari 1
mesin cutter untuk back up.
6. Expanding ( Expansion )
Dalam proses ini stem tembakau hasil cutting akan diekspansi. Mekanisme proses ekspansi ini adalah menggunakan udara bertekanan tinggi ditambah dengan steam uap panas sehingga stem hasil cuting akan lebih mengembang 2-3 kali lipat. Keberhasilan expansi ini sangat dipengaruhi dari ketebalan stem hasil cutting dan karakter stem itu sendiri.
7. Drying
Setelah melalui proses
expanding, kadar air (
moisture content) stem masih sangat tinggi hingga mencapai 25-30% sehingga perlu dikeringkan. Proses pengeringan menggunakan mesin Rotary Dryer yang berupa silinder seperti
conditioning.
8. Flavouring
Dalam proses ini stem yang telah dikeringkan keluar dari dryer diberi
Flavour. Larutan flavour berbahan dasar Alcohol (
Alcohol based ). Flavour di
semprotkan pada tembakau di dalam mesin
Flavour Cylinder. Dengan menggunakan
Automatic flavour
system proses penyemprotan dilakukan dengan hasil yang sangat homogen.
Dosis dari Flavour dengan Tobacco harus konstan dan merata agar stabilitas
rasa produk rokok selalu terjaga.
9. Packing
Dalam proses ini expanded stem yang sudah diberi flavour dikemas menggunakan box C48 untuk pemasaran langsung ke customer atau masuk ke Big SILO untuk menunggu proses selanjutnya dalam pembuatan rokok.
Semoga bermanfaat.